webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Remaja
Peringkat tidak cukup
405 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#ANAKSMA

399. Healthy Juice

"Ya, kan ternyata kamu turut campur sama proses masuknya aku ke sana," ujar Pradita sambil menunduk kecewa.

"Gak, Dit," tukas Bara dengan wajah yang serius. "Kamu salah paham. Aku gak pernah tau kalau kamu ngelamar ke sana sampai aku liat kamu pas psikotes. Aku kan gak kasih contekan jawaban di ujian psikotes itu. Aku emang nyuruh Ibu Atin buat pertama kali wawancara kamu sebelum yang lainnya. Tapi aku kan gak ikutan pas kamu wawancara. Aku gak ngatur Bu Atin untuk pertanyaan-pertanyaan pas kamu wawancana.

"Itu semua murni urusan kamu sama perusahaan. Aku cuman setting gaji kamu doang. Itu aja. Hasil psikotes kamu itu ada orang lain yang nilai. Semua hasilnya diserahin ke tangan Bu Atin dan dia juga kasih laporan ke aku kalau kamu emang layak kerja di sana."

Pradita menoleh pada Bara yang tampak gusar di tempat duduknya. Mungkin Pradita terlalu berlebihan mengenai kekecewaannya. Ia hanya ingin terlihat hebat untuk dirinya sendiri, tapi ternyata ia belum sehebat itu.