webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

390. Bertemu Danu

"Baiklah," ujar wanita itu. "Apa besok jam sembilan pagi, Mbak Pradita ada waktu untuk melakukan wawancara? Di catatannya ini Mbak Pradita masih bekerja di apotek ya."

"Iya, Bu. Besok kebetulan saya kerja siang. Saya bisa wawancara pagi hari," ucap Pradita semangat.

"Syukurlah kalau begitu. Kita bisa langsung bertemu besok ya, Mbak. Saya tunggu di bagian HRD lantai empat."

"Oh iya, namanya Ibu Atin ya," ucap Pradita, memastikan.

"Ya, betul. Sampai bertemu besok ya, Mbak," ucap wanita itu.

"Baik, Bu. Terima kasih banyak."

Lalu Pradita pun menutup teleponnya dan melompat senang. "Papa! Aku lulus psikotes! Aku pasti langsung diterima di sana. Besok aku mau wawancara sama HRD-nya, Pa!"

Ayahnya tersenyum sambil mengunyah makanannya. "Syukurlah. Anak Papa pasti gampang untuk mendapatkan pekerjaan, Papa yakin itu. Selamat ya, sayang. Papa ikut seneng dengernya."

Meski suara ayahnya lemas, tapi ia bisa merasakan jika ayahnya juga turut bahagia dengan kabar gembira ini.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com