webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

39. Lega Rasanya Kalau Sudah Baikan

Hanya karena Bara memberikan lab jasnya pada Pradita, cowok itu lantas jadi lebih baik dari Danu, begitu?

"Muka lu kenapa?" tanya Pradita.

"Gak apa-apa." Danu membuang wajahnya. "Gua cuman kurang tidur aja semalem. Lu mau ngeledek gua pas pelajaran Farmakognosi tadi kan?"

Pradita tertawa lagi. Sejak tadi anak itu ketawa-ketawa terus. Harusnya Danu senang mendengar tawanya, tapi lama-lama ia jadi kesal. "Bukan, Cuk. Itu pipi lu kenapa?"

"Oh?" Danu memegang pipinya dan baru sadar kalau di sana ada bentol gede. "Ini mah bentol. Semalem ada nyamuk. Pipi gua digigit ampe kayak gini."

Pradita cekikikan. "Enak banget ya jadi nyamuk itu bisa cium pipi lu seenaknya."

Seketika Danu merasakan debaran aneh di jantungnya. Ia terkekeh pelan. "Iya, ya. Mending juga dicium sama lu daripada dicium sama nyamuk."

Sialan! Danu malah berkata seperti itu. Otaknya pasti lagi error.

"Amit-amit, Cuk! Bibir gua bisa bruntusan cium pipi lu mah."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com