webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

362. Pralinka Akan Menikah

Pradita pun menyerahkan album foto itu ke tangan ibunya. Kedua orang tuanya dan Pralinka ikut melihat album foto itu sambil mengomentari fotonya satu per satu. Senyum dan tawa pun menghiasi wajah mereka semua.

"Ini si Danu kan ya," komentar ibunya. "Ke mana dia? Kok Mama gak liat dia sih?"

"Iya bener. Papa juga gak liat Danu. Tadi orangnya banyak banget kali ya sampe Papa gak liat."

"Masa sih?" ujar Pradita pura-pura tidak tahu. "Tadi kan muridnya maju satu per satu. Pasti Papa sama Mama liat."

"Nah itu, waktu maju satu per satu, Papa gak gitu perhatiin." Ayahnya terkekeh.

"Kamu sama Danu kan sahabatan udah lama, Dit," ujar ibunya. "Mama undang supaya dia ikut makan di sini bareng-bareng ya."

"Eh, ngapain, Ma? Gak usah! Dia juga pasti lagi makan-makan sama keluarganya. Udah aja, gak usah diganggu."

"Yakin? Kan pasti seru kalau makan bareng-bareng sama kita di sini," ucap ibunya sambil menautkan alisnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com