webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

360. Hari Wisuda

Pagi itu, ayahnya Pradita sedang berdiri di depan cermin sambil mengancingkan kemeja batik terbaiknya. Pradita baru saja pulang dari salon yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Ia sudah mengenakan kebaya yang ia sewa di salon yang sama dengan tempat ia dirias.

Ayahnya menoleh dan tersenyum lebar. "Kamu cantik banget, Dit," puji ayahnya.

"Papa juga cakep banget." Pradita nyengir.

"Ah, kamu ini bisa aja. Kamu udah telepon mama kamu belum? Apa dia jadi mau jemput?" tanya ayahnya yang sudah selesai mengancingkan kemejanya.

"Oh sebentar. Aku telepon mama dulu ya."

Pradita berjalan ke ruang tamu dan kemudian menelepon ibunya. Ia agak terkejut ketika Pralinka yang mengangkat teleponnya.

"Halo, Dit," ucap Pralinka di telepon.

"Halo, Kak. Uhm, kalian ada di mana? Jadi jemput ke sini?"

"Iya. Sebentar lagi kita nyampe ke sana. Tungguin ya. Kamu udah siap belum?"

"Udah, Kak," jawab Pradita agak kaku.

"Oke deh. Sampai ketemu nanti ya."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com