webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

352. Ada Yang Tiba-Tiba Telepon

"Dit, bentar lagi kita kan mau lulus. Lu bakalan ikutan acara perpisahan gak?" tanya Alisha.

"Kayaknya gak," jawab Pradita sedih. "Ke mana sih? Pangandaran ya?"

"Iya!" seru Alisha. "Lumayan kalau di sana tempatnya enak. Kita bisa jalan-jalan di pantai sepuasnya. Gak akan ada acara kunjungan ke pabrik obat. Pokoknya murni maen, jalan-jalan, makan, dan jajan. Hayu ikutan yuk, Dit."

Pradita mendesah. "Maunya ikutan, Al. Cuman, sayang duitnya. Gua harus keluar duit empat ratus ribu. Duitnya mending gua pake buat belanja sayur sama daging."

Alisha meringis. "Gua bayarin ya, Dit. Asalkan lu ikut. Kita maen bareng di pantai."

"Gak. Jangan, Al. Gua gak mau ngerepotin lu. Lama-lama, lu kayak si Bara ya. Apa-apa maunya bayarin gua mulu."

"Eh, lu gimana jadinya sama si Bara?" tanya Alisha tiba-tiba. "Selama ini lu diem-diem mulu. Lu mah jadi suka nyembunyiin sesuatu dari gua."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com