webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

345. Jadi Supir Dulu

"Tolong jemput aku di bandara dong," kata Trian di telepon. "Aku baru pulang dari Amerika. Kepala aku agak pusing."

Bara mengangkat alisnya. Apa ia tidak salah dengar? Seenaknya saja Trian menyuruhnya untuk menjemput ke bandara. Memangnya Bara ini supirnya?

"Pulang aja sendiri," kata Bara cuek.

"Ih, Bara. Kamu kok gitu sih? Kepala aku beneran pusing. Aku jetlag nih."

"Ya, minum obat aja. Udah ya. Aku tutup teleponnya." Bara hendak menutup teleponnya, tapi kemudian berhenti ketika mendengar Trian menjerit.

"Bara! Kamu jahat banget sih?! Aku beneran sakit kepala, udah pengen muntah banget." Lalu ia mendengar suara berisik dan langkah kaki cepat. Sepertinya Trian sedang berlari. Lalu ia muntah sungguhan.

Bara bisa membedakan, mana yang muntah asli dan muntah bohongan. Sepertinya ini sungguhan.

"Kamu gak apa-apa, Tri?" tanya Bara yang terdengar agak khawatir. Ia tidak bermaksud terdengar secemas itu sebenarnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com