webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

336. Pradita Jadi Akrab Dengan Via

Bara dan Pradita saling pandang. Bara tidak ingin lomba berenang dengan Via. Namun, apa daya jika Pradta sudah berkata, "Hai, Via. Hayu kita lomba renang."

Bara memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan ekspresi masamnya. Ia memberi tanda pada Pradita dengan menyipitkan matanya dan menggelengkan kepalanya sedikit. Namun, Pradita tidak memahaminya.

"Hayu. Cuman, kayaknya aku bakalan kalah deh," ujar Via dengan nada sedih.

Pradita terkekeh. "Jangan ngomong gitu dong. Kan belum juga lomba."

"Iya sih, tapi tadi aja kamu udah bisa ngalahin Bara. Aku mana bisa ngalahin kalian berdua." Via memasang wajah memelas yang tampak sangat menyebalkan.

Ingin sekali Bara berkata, 'Ya sudah, kalau gak bisa berenang, gak usah ikutan lomba.' Namun, Bara menahan dirinya. Ia tidak ingin ayahnya atau Tante Sofia sampai mendengar perkataannya.

"Kita santai aja berenangnya, gak usah buru-buru," kata Pradita.

"Kalau gitu namanya bukan lomba dong."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com