webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

322. Ciuman Panas

Bara mengeluh sambil ngedumel sendiri. "Kalau aku ada di tempat kejadian waktu itu, aku pasti udah marah banget sama dia! Kenapa kamu baru cerita sama aku sekarang?"

Bara menoleh padanya sambil mendelik, membuat Pradita jadi agak takut. "Ya, aku gak mau sampe kamu marah-marah sama dia. Udahlah, Bara. Itu kan kejadiannya udah lama. Yang berlalu mah biar aja berlalu. Yang penting kan sekarang aku udah sama kamu."

Akhirnya, Bara pun mengangguk. "Ya udah. Lain kali kalau ada apa-apa sama kamu, kamu wajib kasih tau ke aku ya! Awas diem-diem, sembunyi-sembunyi lagi!"

"Iya, iya. Gak usah pake ngancem segala."

Tiba di hotel, Bara seolah bersikap protektif padanya. Ia menggandeng tangan Pradita dengan erat dan mengantarnya hingga ke depan kamar.

"Bar, nanti lagi ga usah bahas soal Danu ya. Kita malahan jadi gak enak gara-gara masalah itu, padahal udah lewat kejadiannya," ungkap Pradita. "Mendingan kita bahas soal kita aja ya."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com