webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

309. Ngeringin Baju Aja Bikin Ribet

Bara menautkan alisnya sambil menatap Pradita dengan matanya yang tajam. "Katanya kamu gak bisa tidur."

"Ya, ada lu jadinya gua gak bisa tidur!" timpal Pradita.

Bara mendesah, tampak berusaha sabar menghadapi Pradita. "Ya udah kalau gitu." Bara menegakkan tubuhnya dan berdiri. "Aku pergi dulu deh. Kamu istirahat ya."

Pradita terkejut, ia tidak menyangka jika Bara akan meninggalkannya secepat ini, padahal tadinya ia bermaksud untuk mengejek Bara saja.

"Cepet amat? Kirain mau nemenin gua di sini."

"Loh katanya, gara-gara ada aku, kamu jadi gak bisa tidur," ucap Bara dengan wajah polos tanpa dosa.

Pradita berdeham. "Gua haus."

Ia berdiri dan berjalan menuju ke dapur mini. Lalu ia mengisi gelasnya dengan air dari dispenser. "Mau minum gak?"

Bara pun menghampirinya sambil tersenyum menggoda. Pradita hampir yakin jika Bara sedang menertawakannya di dalam hatinya. Bara pasti mengejeknya karena tidak rela jika dirinya pergi begitu saja.

"Boleh. Aku mau air anget aja."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com