webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

300. Ditolak Mentah-Mentah

Bara bergegas menarik tangan Pradita dan mencengkeramnya dengan erat.

"Apaan sih lu?! Lepasin gak?!" Pradita berkutat melepaskan tangan Bara, tapi tidak bisa.

"Aku gak akan lepasin kamu sampai kamu mau dengerin penjelasan aku!" seru Bara. "Please, dengerin dulu aku ngomong. Oke? Kita duduk dulu di sana. Aku mau ngomong."

Pradita memutar bola matanya, dan akhirnya, setelah menyerang Bara dengan tatapan tajam bak elang yang siap menerkam itu, Pradita pun menurut untuk berbicara dengan Bara.

Mereka duduk di gazebo tempat terakhir kali Bara duduk. Wajah Pradita tampak tidak santai sama sekali. Ia duduk sambil menggoyang-goyangkan kakinya. Ia pun melebarkan kakinya itu seperti preman.

Memang pada dasarnya Pradita itu adalah gadis yang tomboy. Caranya duduk pun tidak bisa feminin sama sekali. Baiklah, itu bukan masalah, ujar Bara dalam hati. Gadis itu sudah mau bicara dengannya saja sudah syukur.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com