"Dita, kenapa kamu sengaja kayak gitu sama Arini?" tanya Pak Johan dengan wajah yang galak.
"Pak, saya gak pernah kayak gitu sama dia! Dia sendiri yang ngejatohin dirinya sendiri!" tunjuk Pradita dengan wajah tegang. Ia tidak mau dituduh sembarangan oleh semua orang.
"Pak, ngapain saya ngelukain diri saya sendiri?" ujar Arini sambil terisak. "Ini beneran sakit, Pak."
"Iya, iya. Sebentar. Saya ada obat-obatan." Pak Johan membuka retsleting tas pinggangnya dan mengeluarkan Betadine dan tisu untuk mengobati lutut Arini.
Memang, luka di kaki Arini itu asli dan nyata, tapi penyebabnya bukan karena Pradita. Itu semua ulah Arini sendiri yang menyelakai dirinya sendiri.
Tiba-tiba, Alisha dan Ayuna mendekati Pradita untuk merangkulnya.
"Lu gak apa-apa, Dit?" tanya Ayuna dan Alisha bersamaan.
"Gua beneran gak nyelakain si Arini! Dia sengaja ngejatohin dirinya sendiri!" seru Pradita yang jadinya ingin ikut menangis karena kesal.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com