webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

297. Playing Victim (2)

"Dita, kenapa kamu sengaja kayak gitu sama Arini?" tanya Pak Johan dengan wajah yang galak.

"Pak, saya gak pernah kayak gitu sama dia! Dia sendiri yang ngejatohin dirinya sendiri!" tunjuk Pradita dengan wajah tegang. Ia tidak mau dituduh sembarangan oleh semua orang.

"Pak, ngapain saya ngelukain diri saya sendiri?" ujar Arini sambil terisak. "Ini beneran sakit, Pak."

"Iya, iya. Sebentar. Saya ada obat-obatan." Pak Johan membuka retsleting tas pinggangnya dan mengeluarkan Betadine dan tisu untuk mengobati lutut Arini.

Memang, luka di kaki Arini itu asli dan nyata, tapi penyebabnya bukan karena Pradita. Itu semua ulah Arini sendiri yang menyelakai dirinya sendiri.

Tiba-tiba, Alisha dan Ayuna mendekati Pradita untuk merangkulnya.

"Lu gak apa-apa, Dit?" tanya Ayuna dan Alisha bersamaan.

"Gua beneran gak nyelakain si Arini! Dia sengaja ngejatohin dirinya sendiri!" seru Pradita yang jadinya ingin ikut menangis karena kesal.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com