webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

283. Keburu Laper

"Yah abis gimana?" ujar Iwan yang terdengar menyesal. "Anaknya yang minta. Katanya, dia gak mau langsung pulang. Dia pengen maen dulu, terus pengen makan malem bareng sama lu."

"Idih!" seru Bara. "Ya udah deh kalau gitu. Lu sama dia masih di mall? Gua susul deh. Entar kita ketemuan di depan lobi ya. Jadi, gua tinggal jemput doang pake motor."

"Oh, lu gak akan ikut masuk. Makan di sini aja, Bar bareng sama gua."

"Gak," tolak Bara tegas. "Gua mau anterin dia pulang. Bahaya nih kalau sampe mamanya nyari, Wan. Duh, gua gak mau nyari masalah sama papa gua."

Iwan mendesah. "Ya udah deh kalau gitu."

"Lu berdua siap-siap ya. Gua ke sana sekarang."

Bara menutup teleponnya dan bergegas ke mall yang letaknya tidak jauh dari kampusnya. Syukurlah helm pink milik Pradita masih aman di motornya. Ia harus segera memulangkan Via sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com