"Yah abis gimana?" ujar Iwan yang terdengar menyesal. "Anaknya yang minta. Katanya, dia gak mau langsung pulang. Dia pengen maen dulu, terus pengen makan malem bareng sama lu."
"Idih!" seru Bara. "Ya udah deh kalau gitu. Lu sama dia masih di mall? Gua susul deh. Entar kita ketemuan di depan lobi ya. Jadi, gua tinggal jemput doang pake motor."
"Oh, lu gak akan ikut masuk. Makan di sini aja, Bar bareng sama gua."
"Gak," tolak Bara tegas. "Gua mau anterin dia pulang. Bahaya nih kalau sampe mamanya nyari, Wan. Duh, gua gak mau nyari masalah sama papa gua."
Iwan mendesah. "Ya udah deh kalau gitu."
"Lu berdua siap-siap ya. Gua ke sana sekarang."
Bara menutup teleponnya dan bergegas ke mall yang letaknya tidak jauh dari kampusnya. Syukurlah helm pink milik Pradita masih aman di motornya. Ia harus segera memulangkan Via sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com