webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

213. Kangen-Kangenan Sama Bara

"Bukan gitu!" sergah Pradita. "Kan kamu tadi mau buang pastanya, sayang kan. Kalau gak juga aku gak akan makan sampe dua porsi." Tiba-tiba, Pradita bersendawa keras. "Duh, maap."

Bara meledak tertawa setelah mendengar suara sendawa Pradita yang sanggup menggetarkan meja di hadapan mereka. "Ya ampun, Yank. Aku ngaku kalah. Sendawa aku aja gak sekeras itu."

"Halah! Boong banget. Cowok-cowok kan lebih kenceng lagi suara sendawanya!" tukas Pradita yang memasang wajah kesal.

Padahal kan suara sendawanya biasa-biasa aja, tapi Bara sampai tertawa terpingkal-pingkal. Pradita jadi merasa dirinya seperti badut. Ya sudahlah, demi menghibur Bara, ia akan melakukan apa saja.

Pradita bersyukur karena akhirnya, ia bisa melihat Bara lagi. Sejak kemarin dan hari ini, ia tidak tenang hatinya karena memikirkan Bara terus menerus. Ia takut jika terjadi sesuatu pada Bara.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com