Bara mengangguk. "Ya udah kalo gitu."
Akhirnya, setelah selesai beres-beres, Bara pun izin pulang ke hotel pada budhe-budhenya.
"Makasih ya, Budhe udah mau nerima Bara di rumah ini. Dan lagi, Budhe udah usahain ketemuin Bara sama mama," kata Bara setelah salim pada budhe-budhenya.
"Lah, bukan apa-apa itu," kata Budhe Gendis. "Memang sudah seharusnya seorang anak itu diterima di rumahnya sendiri. Eh, jangan ragu lagi buat datang ke sini ya. Bagaimanapun juga kamu kan bagian dari keluarga ini. Pokoe lain kali, kamu harus main ke sini lagi."
"Iya, Budhe. Bara pasti main lagi ke sini."
Budhe Ajeng menarik Bara ke dalam pelukannya, lalu menepuk-nepuk punggungnya beberapa kali dengan cukup keras.
"Bae-bae yo. Nanti kalau sudah di Bandung kabari ke Budhe ya. Tadi udah catet kan nomer teleponnya Budhe ya. Kalau ada apa-apa jangan sungkan telepon."
Bara kembali tersenyum lebar. "Iya, Budhe. Makasih ya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com