webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

186. Pertandingan Tarik Tambang

Bara menatap wajah cowok songong itu dengan penuh kebencian. Entahlah, bagaimana bisa perasaan benci merayapinya begitu cepat hanya dengan menatap wajahnya.

Bara harus lebih sabar lagi saat melihat Danu dan Arini yang berjalan perlahan menghampiri mereka. Arini berbicara pelan dengan Danu, tapi Bara bisa mendengarnya.

"Nu, udah kita maen yang laen aja yuk," cicitnya pelan.

Danu menautkan alisnya tanda ia tidak setuju. Ia sedang mengeraskan tangannya, menahan Arini untuk tetap di tempat ini. Bara melipat kedua tangannya di dada, bersikap seolah menantangnya kembali.

Danu menautkan alisnya sambil membalas tatapan Bara. "Kita maen ini aja, Rin. Siapa tau kita menang."

Arini mengernyitkan wajahnya tidak suka. Bara tahu jika gadis itu tidak setuju dengan keputusan Danu. Mengingat permainan badminton Arini yang super payah, membuat peluang menang tampak begitu nyata di hadapan Bara.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com