webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

177. Gelora Di Dalam Dada

"Ya gak lah! Masa aku ngeduain kamu?!" seru Pradita seperti yang merasa tersinggung.

Bara memutar bola matanya. "Udah gih abisin mie-nya. Wanginya sekamar nih. Aku jadi pengen makan lagi."

"Eh, kamu mau mie juga, Bar?"

"Gak usah," tolak Bara yang membuat Pradita langsung manyun. "Kalau aku ketauan makan juga di sini kan gak enak sama Pak Idan. Entar aku disangka sengaja nganterin kamu ke kamar biar bisa makan dan gak ikutan ibadah. Gimana sih? Udah ya, aku mau balik lagi ke aula."

"Ih, Bara! Pliiiisss, jangan pergi. Aku gak mau sendirian di kamar … aku takut …."

Aish! Bara jadi gemas melihat sikap Pradita yang menggemaskan seperti itu. Anak preman kok penakut? Wajahnya tampak begitu memelas hingga Bara tidak tega untuk marah lagi padanya.

"Ya udah, aku temenin deh," ucap Bara agak terpaksa.

Pradita menghabiskan mie-nya sambil melirik terus ke arah Bara. "Makasih ya, Yank udah temenin aku di sini."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com