webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

176. Ledakan Meriam

Bara bermaksud untuk mengalihkan pandangannya, tapi ia malah penasaran. Jadi, ia terus saja memperhatikan saat Pradita mengusap-usap perutnya dengan kayu putih yang cukup banyak.

Aroma Eucalyptus menamparnya cukup keras. Kali ini, sama sekali bukan saat yang tepat untuk berpikiran kotor.

Ya, mau bagaimana lagi. Ia adalah seorang anak laki-laki yang sedang bertumbuh. Hormon mendidih di dalam tubuhnya. Ia membayangkan jika kaus itu terangkat sedikit lagi lebih ke atas, pemandangannya pasti akan berbeda.

Bara nyaris mengulurkan tangannya dan hendak mengintip sesuatu yang ada di atas perut mulus itu, tapi kemudian Pradita segera menutup toko.

"Apaan lu liat-liat?!" seru Pradita. Ia tampak kesal sambil meringis kesakitan.

Bara langsung membuang wajah. Ia benar-benar merasa tidak hati. "Eh, maaf. Aku gak maksud ngeliatin kamu."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com