webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

122. Smash Membawa Petaka

Selanjutnya Bara membalas pukulan Danu dengan perlahan. Sekeras apa pun Danu melakukan smash, Bara menangkis kok itu dengan lembut dan mengarahkannya dengan mudah.

Hal itu membuat poin Bara dan Pradita terus bertambah. Arini meminta untuk beristirahat sebentar. Bara merangkul bahu Pradita dan mereka berjalan menuju ke tempat duduk untuk minum.

"Bar, kayaknya cara kita ngalahin mereka berhasil," kata Pradita. "Aku pikir pake cara itu malah bikin kita kalah, eh tetep aja kita dapet poin. Kira-kira si Danu marah gak yah?"

"Kenapa dia harus marah? Dari tadi kan dia smash aku terus, tapi aku berhasil bales meski pake cara halus."

Pradita meremas tangan Bara. "Kamu hebat banget sih ngebalikin kok-nya? Kalau aku udah di-smash kayak gitu, aku pasti gak bisa mukul lagi."

Bara mengedikkan bahunya. "Aku cuman latihan sama Pak Kusnadi doang kok. Aku gak pernah ikut pelatihan khusus."

"Wah, berarti Pak Kusnadi itu jago banget ya mainnya. Apa jangan-jangan dia atlet?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com