webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

120. Lepas Kendali

Pradita terkekeh. "Ah masa? Aku jadi malu. Kayaknya tangan aku ini terlalu keliatan gede ya. Aku pake kardigan aja gitu ya?"

Bara menautkan alisnya tidak setuju. "Kenapa? Emangnya gak panas olahraga pake kardigan? Nanti kamu keringetan loh, Yank. Udah gini aja, udah bagus. Kamu itu dipuji kok malah kayak gitu."

Pradita terkekeh lagi. "Jadi, kamu lagi muji aku gitu?"

Bara mengusap rambut Pradita dan kemudian menyelipkannya ke kupingnya. Sepertinya gadis itu paham dengan gelagat Bara yang sudah mulai mengarah ke sesuatu yang liar. Seandainya Pradita bisa melihat semuanya, kini ada kilatan gairah di mata Bara yang sedang berkobar-kobar dan tidak dapat diredakan oleh apa pun.

"Bara …," ucap Pradita dengan suara yang lembut.

"Ya, Yank." Bara semakin mendekatkan dirinya pada Pradita.

Kini wajah mereka hanya tinggal beberapa sentimeter saja. Bara bisa mencium aroma kamper dari kaus Pradita. Ia kembali mengusap rambut Pradita dan kemudian merengkuh sebelah pipinya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com