webnovel

Farmakologi Cinta

Dikisahkan dua remaja SMA yang bersahabat. Danu yang tampan, pendiam, dan pintar, bersahabat dengan Pradita si cewek tomboy, tapi punya daya tarik tersendiri. Gara-gara kalah balapan, Pradita dihukum harus menjadi pacarnya Bara selama seminggu. Wah, beneran gak tuh pacarannya? Menurut para cewek-cewek, Bara itu adalah cowok tercakep dan terkeren seantero sekolah farmasi. Udah cakep, keren, tajir, model, pinter lagi. Aaah, sempurna banget sih? Gak juga. Bara juga punya kekurangan. Ia memiliki masa lalu yang tidak akan ia ceritakan pada siapa pun selain ... Pradita. Well, Danu tidak bisa tinggal diam melihat sahabatnya terjerat cinta pada cowok menyebalkan seperti Bara. Danu terus menerus mencari-cari kesalahan Bara hingga membuat Pradita jadi kesal. Padahal Danu sendiri sudah berpacaran dengan Arini, si gadis cantik manis seperti gulali. Pradita dan Danu jadi bermusuhan. Belum lagi, Pradita menjadi rebutan para laki-laki di sekolah. Jadi, sebenarnya Danu itu sayangnya sama Arini atau Pradita ya? Lalu, apa Bara sebenarnya sayang sama Pradita atau semua ini hanya sekedar permainan? Setelah lulus SMA, mereka semua berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Suatu hari mereka saling bertemu kembali. Siapa sangka jika Pradita si gadis preman bisa berubah menjadi wanita yang anggun dan cantik jelita? Tidakkah Danu merasa menyesal karena sempat bermusuhan dengan Pradita? Akankah Danu mencoba untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Pradita? Siapakah pria yang akan berhasil mendapatkan hati Pradita? Temukan kisah mereka hanya di Webnovel. PERHATIAN! Buku ini mengandung konten dewasa. Harap yang masih di bawah umur untuk tidak membaca buku ini. Bijaksanalah sebelum memilih bacaan Anda. Terima kasih. Silakan follow IG saya: santi_sunz9

Santi_Sunz · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
405 Chs

112. Kekesalan Pradita

Bara mengangguk sambil tersenyum. Pradita pun menghampiri ibunya yang sedang memindahkan martabak itu ke piring. Lalu ibunya mengambil pisin kecil dan mengisinya dengan martabak itu.

"Ambil minum gih buat Bara."

Pradita menurut. Ia mengambil segelas air minum dan hendak berjalan ke ruang tamu.

"Eh, bentar!" panggil ibunya. "Kasih ini buat si Bara."

Pradita memberengut dan terpaksa menerima pisin berisi martabak itu. Ia mengumpat dalam hati. Ia tidak akan memakan martabak itu meski aromanya menggoda, menggelitik hidungnya.

Ia berjalan ke ruang tamu dan menyerahkan benda-benda sesajen itu di meja.

"Eh, makasih, Dit."

"Hmm," jawab Pradita ketus.

Ia duduk di ruang tamu dan mengambil buku novelnya. Ia berniat untuk membuat Bara kesal karena ia tidak mempedulikan cowok itu.

"Kamu gak makan martabaknya, Yank?" tanya Bara sambil mengunyah.

"Kan katanya martabaknya buat mama papa aku," ujar Pradita mengulang perkataan Bara yang menyesakkan hati.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com