BAB 13

Kakak...apa sakit lagi?

Tidak...aku baik baik saja..

Aku mengambil buburnya,menyendokinya dan meniupnya...

Buka mulut kakak...

Apa??!!

Aku bukan anak kecil...

ishh...sudah cepat buka!!

Apa mau telat kesekolah..

Bendera putih berkibar...

Tidak ada pilihan....

Naoki kalah lagi..

Ia membuka mulutnya perlahan dan malu malu...

Ammmmm....

Suapan itu masuk...

Suap demi suap...

Sendok demi sendok...

Akhirnya satu mangkok bubur habis...

Naoki benar benar tersentuh dengan sikap yun shu.

Benar benar seperti ibunya saat ia kecil dahulu.

Wajahnya yang cantik juga perilakunya yang lembut penuh kasih sayang.

Kak...makanannya habis..

Ayo kita bersiap siap sekolah...

Oh...iya..

Naoki seperti melamunkan susuatu saat aku menyuapinya..

Andai yun shu tahu,Naoki sedang bergejolak dengan hatinya yang mulai bergetar pada yun shu..

Aku sudah rapi dan bergegas menyiapkan buku.

Naoki belum juga keluar dari kamar mandi..

Aku mulai khawatir.

Aku harus mengeceknya...

Aku mengetok pintu..

Tokk...tokkk..tok...

Kak...kakak...kenapa lama sekali..

Aku kesusahan mengancing baju...

Aku masuk ya....

Karena tidak ada jawaban,aku langsung masuk saja.

Dia kesusahan karena tangan kanannya luka..

Bajunya belum di kancing dengan dada terbuka...

Aku jadi kikuk...

Serba salah melihat ...

Aku memilih menoleh ke samping..

Hei..cepatlah bantu

Jangan mematung dan berdiri saja...

Naoki tertawa kecil melihat adiknya yang salah tingkah karena melihat dadanya.

Huhhhh....Aku hempuskan nafas dengan dalam..

Aku berjalan ke arahnya dan mulai memegang kancing bajunya untuk di masukkan...

Mataku tak kuizinkan melihat wajahnya...

Naoki agak geli melihat wajah yun shu yang tegang..

Dia pasti merasa tidak nyaman...

Itulah fikirnya....

Hampir selesai....

Yapzzz sudah kak...

Aku sudah bisa menengadahkan wajah ke atas dan menatapnya..

Naoki malah memancing tatapan denganku..

Ia berjalan dan menyudutkanku di dekat wastafel..

Ia mengekangku dengan tangan di meja wastafel..

Aku terjebak di tengah...

Ke...Kenapa kak.??

wajah yun shu..ketakutan seperti seekor kucing yang tertangkap mencuri ikan

Kau..ternyata manis juga..

Naoki mulai menggoda yun shu..

Aku memerah...

apa apaan dia ini..

Aku canggung dan mengeluarkan jurus andalan sebagai jalan pintas untuk selamat dari situasi ini..

Aku kedipkan sebelah mataku sambil tersenyum...

Naoki langsung melepasku dan memalingkan wajah...

Aku tersenyum dan segera meloloskan diri berlari keluar...

Aku masih tersipu dengan pujiannya tadi..

Di sisi lain,Naoki juga senyum senyum sendiri dengan tingkah yun shu..

Aku bergegas pergi menju halte..

Bus belum datang

Aku duduk santai di halte..

Tiba tiba..

Naoki sudah ada di sebelahku dan ikut duduk di halte..

Aku kaget dengan kehadirannya..

Kakak...kenapa di sini?Biasanya pakai motor??

Bodoh...apa kau tidak lihat tanganku ini?

Apa aku bisa mengendarai motor dengan keadaan seperti ini...

Aku tertawa...

Oh...iya...aku lupa tangan kakak luka.

Rasanya menyenangkan juga menunggu bus datang berasa Naoki...

Bus sudah terlihat mendekat...

Ayo kak,Busnya sudah datang..

Kami berdua naik dan duduk berdekatan.

Wajah Naoki masih meringis

Kak..apa masih sakit sekali??

Naoki mengangguk...

Hmmm...hari ini jangan terlibat masalah di sekolah ya.

Kalau ada yang ingin di bantu cari saja aku.

Ia lalu menatapku..

Kau ini,kasihan atau benar benar baik padaku?

Aku menggeplak kepalanya mendengan pertanyaan bodoh itu...

PLAKKKK...

Otakmu itu sepertinya sakit juga..

Tentu saja karena aku menyayangimu,kita ini keluarga,beginilah keluarga menyayangi satu sama lain..

Ia masih menggosok kepalanya..