"Merepotkan saja," kesal Denis saat melihat Nala meringkuk di bangku taman sembari menunggu surat mereka selesai. Ia tidak tahu jika Nala tengah kesakitan karena menahan lapar sejak siang tadi.
"Ambilkan obatku di tas," kata Nala pelan tapi masih bisa di dengar oleh Denis. "Terimakasih," ucapnya saat lelaki itu menyodorkan obat beserta sebotol air mineral. Ia segera menegak obat dan kembali memejamkan mata dengan posisi yang kini sudah berubah menjadi duduk. "Maaf merepotkanmu," kata Nala tidak enak, tapi ia kemudian mendengus pelan saat melihat wajah datar lelaki di sampingnya yang sama sekali tidak berubah. Entah terbuat dari apa manusia yang memiliki nama Denis itu, yang jelas wajahnya yang tampan tapi datar justru membuat Nala kesal alih-alih kagum. Ia pun beranjak tanpa suara sembari memegangi perutnya yang masih terasa nyeri. Nala memang tidak memiliki riwayat magh atau sakit lambung, tapi karena terlambat makan maka perutnya pun akan beraksi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com