"Giania, jadi kau sengaja mendorong Sadin?" tanya Zero seraya melayangkan tatapan tajam padaku. Aku menggelengkan kepala karena sungguh aku tidak melakukan itu. Dia tadi jatuh sendiri, aku bahkan terkejut karena kejadian itu begitu cepat sampai aku tak sadar apa yang sedang terjadi sampai dia tiba-tiba jatuh ke danau.
"Iya, Giania mendorongku tadi. Padahal niatku baik, aku hanya menerima ajakannya untuk mandi bersama karena aku khawatir membiarkan Giania mandi di danau itu sendirian. Aku tidak menyangka ternyata dia merencanakan sesuatu yang buruk padaku karena itu mengajakku mandi bersama di danau ini." Sadin terisak, seolah-olah benar dia yang teraniaya di sini.
Sekarang aku mengerti, kecurigaanku pada Sadin memang benar. Dia memiliki niat jahat yang sepertinya begitu ingin memisahkan aku dan Zero.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com