webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Kabar dari Gedung Kuning

=Ami POV=

Aku sedang menulis dengan sangat serisu di atas meja. Sepulang dari kantor ketua Distrik, aku dan Sam ke sebuah toko alat tulis untuk mendapatkan beberapa lembar kertas juga pena. Sudah sangat lama sejak aku terakhir menulis saat masih di asrama pelatihan Anak Anggota, itupun hanya beberapa kali goresan.

Sedikit sulit, aku bahkan harus menggerutu dengan karya tulisku sendiri yang sangat tidak rapi. Ah sungguh sangat mengerikan, aku merasa akan sangat malu jika harus dibaca oleh orang lain setelah ini.

Sam duduk di dekatku, dia sedang menyebutkan apa saja yang kami butuhkan dan kami minta kepada Ketua Distrik untuk selanjutnya disampaikan pada para elit di Gedung Kuning.

Tentu saja semuanya tentang fasilitas publik, kami harus benar disentuh oleh mereka agar dapat merasakan hidup bernegara yang sesungguhnya.

"Apa kita perlu bantuan mereka juga mengenai wajib bela negara para warga?" tanya Sam. Aku segera mengangkat wajah dan mencerna kalimat usulan itu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com