webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasy
Not enough ratings
369 Chs

Perlindungan Ganda

=Ami POV=

"Siapa ketua mereka?" Sam menyandarkan tubuhnya di kursi. Dia mirip seperti ayah saat sedang serius begini.

"Entahlah. Tim keamanan belum mengetahui tentang hal ini juga," jawab Ander.

"Apakah kita perlu bergabung dengan tim keamanan negara untuk menangkap Pasukan pemberontak itu?" Sam terdengar antusias.

"Ataukah kita perlu bergabung dengan mereka? Kurasa tujuan pasukan mereka sangat jelas, mereka juga memperjuangkan hak rakyat," celetukku.

"Jangan berpikiran seperti itu Ami. Kita tidak memgetahui banyak tentang mereka. Bukannya bergabung, yang ada nanti kita yang dijadikan tawanan oleh mereka," sahut Ander seraya menggeleng.

Aku terkekeh. "Tapi apakah itu hal buruk?"

Sam dan Ander menatapku serius, mereka memicingkan mata bersamaan membuatku merasa tidak nyaman.

"Jadi maksudku begini, " ujarku sambil membenarkan posisi duduk. Aku tidak ingin terus mendapatkan pandangan yang seperti itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com