webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasi
Peringkat tidak cukup
369 Chs

Hancur

=Ami POV=

Di halaman belakang, aku melihat Ge sedang beberapa kali mencoba menghancurkan barang milik tuan Hadiyaksa itu. Aku dan Ten bergegas menujunya namun Dann terlebih dulu datang dan menendang Ge hingga terpental jauh. Dann menghadapi batu besar itu seorang diri.

Dann nampak meletakkan belatinya yang tadi baru menusukku. Lebih tepatnya dia meneteskan sisa darahku di belati itu pada berlian biru. Dia juga mengambil sebuah wadah kecil dari saku lalu dituangkannya untuk melumuri berlian biru.

Dia mengambil batu lain yang berada di dekatnya. Dalam hitungan detik, Dann menghancurkan semuanya dengan batu yang ia pegang.

Pukulan pertama Dann pada benda itu berhasil membuatku terjatuh ke tanah. Kepalaku menjadi sangat nyeri tiba-tiba seolah akulah yang mendapatkan pukulan keras itu. Ten menghampiriku, dia membantuku untuk tetap terbangun. Lalu Ge juga menghampiriku perlahan.

Aku ingin muntah, kapalu sungguh ingin pecah.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com