Ketika itu waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB, tersisa satu jam lagi waktu yang diberikan untuk dapat menjenguk para tahanan di penjara yang berlokasi di pinggiran kota tersebut. Namun bahkan sampai menit-menit terakhir, sampai pintu untuk berkunjung di tutup, tak ada tanda-tanda kedatangan orang lagi.
"Apa keluargamu tidak datang lagi?" Seorang pria berperawakan gemuk, memiliki jenggot panjang di dagu, dan sepasang mata sipit bertanya pada seorang pria lainnya yang kini sedang berdiri di depan sel sambil tatapannya terarah ke pintu masuk jika pihak keluarga dari para tahanan datang untuk menjenguk.
Rayhan tersenyum kecut kemudian. Apa yang dia harapkan dengan sang istri datang ke penjara? Terlalu mustahil bagi wanita itu untuk datang kemari.
"Tidak... Dia tidak akan datang." jawabnya dengan pandangan lelah yang semakin kentara. Sudah enam bulan sejak dia divonis satu setengah tahun penjara. Dan sejak itu, dia belum pernah bertemu dengan Lyana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com