webnovel

luapan jiwa

jam 9 malam aku sudah berada tak jauh dari pangkalan dalam sebuah mobil bersama bule dan ridwan di dalam nya.tak ada yang mengetahui keberadaan kami.namun kami bisa melihat dengan jelas kondisi di pangkalan.dan benar saja ryan tak terlihat berada di antara mereka. sebelum nya aku sudah menitipkan kim kepada ibu,dengan alasan akan pergi bersama ryan menemani temanku yang sedang lahiran.

setelah menunggu tak lama benar saja,sekitar jam setengah 10 malam ryan lewat dengan penumpang wanita di belakangnya.cukup dekat kelihatan nya,melihat dari cara duduk nya yang begitu rapat meskipun si wanita tak terlihat memeluknya.mungkin mereka malu ketika melewati pangkalan,itu pikirku. kami pun segera mengikutinya seusai pasangan itu berlalu dan benar saja ketika motor yang melaju itu agak jauh melewati pangkalan aku melihat wanita itu memeluk pinggang suamiku,kepalanya tampak bersanadar nyaman di bahunya.rasa nya gejolak di dadaku semakin membara terlebih ketika melihat ryan begitu hangat menyambut nya.senyuman senyuman tampak jelas terukir di bibir nya.tak lama kami mengikutinya sampai kami berhenti di sebuah tempat.ryan tampak berhenti dan masuk ke satu rumah.tampak sepi bagiku karna rumah itu agak berjauhan dengan rumah yang lainnya.hingga tak banyak warga yang berlalu lalang di sana.aku menunggu cukup lama di dalam mobil.berharap ryan segera keluar namun kenyataannya ryan tak kunjung keluar dari rumah itu,membuat emosiku semakin meletup letup di dadaku.

"kalian tunggu di sini saja,kalo perlu parkir dulu agar kita tak perlu memutar kembali bila pulang nanti... "ucapku,bule dan ridwan meniyakan semua instruksi ku.

aku berdiri tegap di depan pintu dengan emosiku yang bergejolak.ingin ku jambak dan ku maki maki kedua nya,ingin juga ku hajar mereka habis habisan.aku menarik napasku panjang,bagaimanapun aku tetaplah seorang wanita,yang dalam emosi nya ada air mata yang seolah olah siap meluncur bebas kapan saja. segera ku ketuk pintu rumah itu sambil ku goyangkan dengan paksa gagang pintu nya.namun tampak nya pintu terkunci dari dalam tak lama pintu terbuka sedikit, wanita muda yang usia nya mungkin tak jauh dari ku tampak berdiri di depanku dengan atasan tengtop minim yang tak layak di pakai di depan laki laki apalagi suami orang lain.dia tampak kesal,mungkin karna aku mengetuk pintu nya dengan kasar.

"ada apa mbak...mbak siapa...? "tanya nya.sambil mengikat rambutnya yang tampak acak acakan.aku tak menghiraukan nya ku buka pintu rumah itu dan "brakkk... "pintu terbuka hingga terlihat semua isi dalam nya.tampak ryan mata nya terbelalak,rambut nya tampak kusut seperti wanita tadi,ia terkejut setengah mati.dia tak sadar beranjak dari duduk nya.jaketnya tampak tergeletak di lantai...

"hai mbak yang sopan kalo masuk ke rumah orang!!!"bentaknya,aku tak memperdulikan nya.mataku yang penuh amarah tertuju pada ryan suamiku yang kini sedang berdiri mematung.ku dorong tubuh wanita itu hingga badan nya terdorong ke pintu.aku tak begitu antusias menghakimi nya,yang ku tuju adalah suami ku sendiri yang selama 4 tahun ini hidup bersamaku. aku berjalan ke arahnya.segera ku layangkan tanganku hingga mendarat di pipinya berkali kali.tampak keras dan berharap bisa memuaskan ke kesalanku.namun ryan hanya mematung seolah dia menerima perlakuanku padanya.aku mencoba menahan air mataku.aku tak mau terlihat lemah di hadapan wanita itu segera aku bergegas keluar setengah berlari.ryan tampak terburu2 menyambar jaket nya.dia berlari mengejarku hingga berhasil menggenggam tanganku.

"tunggu bu,tunggu...biar aku jelasin.ini ga seperti yang kamu bayangin.aku tau aku salah.cuma kami ga ngapa ngapain... "bela nya,sambil tetap menggenggam erat tanganku.

"pantas bagimu di dalam satu ruangan dengan wanita berpakaian seperti itu...!!! "aku menunjuk wanita yang tengah berdiri di depan pintu dengan wajah nya yang sedikit meringis menahan sakit. "lalu aku harus menganggapmu tak melakukan apa apa !!!gila kamuuu... "!!!bentak ku,

"coba aku masuk setengah jam lebih dari ini,aku sudah bisa bayangkan kamu sedang apa... "lanjutku sambil melepaskan pegangan tangan nya.

"aku ga sehina itu sayanggg,percaya..."ryan tampak memohon,mata nya tampak berkaca kaca dan menunjukan penyesalan...

"percaya....??? kepercayaanku sudah kamu hancurkan malam ini.berapa lama kamu mengenal nya? siapa yang tau tiap malam kamu kesini dan bermalam disini... "ucapku setengah menyindir.

"bermalamlah disini!!!,bersama kekasihmu itu!!!,kamu mau kembali atau tidak.aku benar benar tak peduli... "aku mulai melangkah,dan ryan tampak ingin mengejarku kembali.segera ku hentikan langkah nya.

"cukup!!!! jangan kejar aku. biarkan aku sendiri,biarkan aku sendiri... "teriakku.air mata mataku akhirnya jatuh tak terbendung.aku segera berlari ke mobil dan memintanya segera pergi.aku menangis sejadi jadi nya.bule dan ridwan tampak khawatir namun mereka membiarkan ku menangis dan hanya menepuk pundak ku.

sampai tengah malam aku masih menangis sendiri di kamar.ku biarkan kim tidur di rumah nenek nya.sementara ryan,motor nya tampak sudah terparkir di luar sejak jam 11 malam.namun ia seolah enggan untuk masuk.dan memilih membiarkan emosiku mereda terlebih dahulu sambil merenung sendiri di teras rumah.sekitar pukul satu dini hari suara pintu terdengar seoalah olah ada yang masuk ke dalam.dan aku tau itu ryan.aku berdiri ingin memastikannya namun tiba tiba dia berlari ke arahku dan bersimpuh sambil memegang kedua kakiku.air mata penyesalan tampak berderai di matanya yang kecil.

"maafkan aku sayanggg.maaaafff...aku menyesal.benar benar menyesal.aku khilaff.maaafff...!!!"dia tertunduk.air matanya jatuh ke antara sela sela jari kakiku.

"aku ga punya siapa siapa.cuma kamu dan kim keluarga ku.jangan biarkan aku sendirian.cuma kamu kamu bu.kamu dan kim... "rengek nya.membuat hatiku sedikit luluh.aku sadari dia memang tlah berkorban sangat banyak untuk ku.dan sekarang hanya aku keluarga nya.namun aku juga tak bisa memaafkan nya dengan begitu mudah.terlintas kembali di kepalaku dia dengan wanita itu dalam satu ruangan dengan rambut yang sama sama kusut.seolah olah sudah terjadi pergulatan di antara kedua nya.

"berapa kali kamu menidurinya...? "sindirku dengan keras.ryan tampak terkejut.kepalanya yang tertuduk segera menengadah memandangku yang tengah melihat nya.

"sumpah bu.sumpah...demi kim,aku belum pernah melakukan nya dengan orang lain... "bela nya... ada ketulusan di matanya.namun tetap saja aku ragu.

"tak mungkin... "aku tertawa dengan sinis.

"sumpah bu,aku ga ngapa ngapain... "tegas nya.

"lalu siapa yang membuat rambut kalian sama sama kusut tadi... ??"desak ku.ryan tampak semakin dalam memandangku.dia bahkan tak bisa membela diri nya sendiri dia membiarkan ku meluapkan amarah ku dengan sindiran sindiran ku.