"Iblis itu harus segera dibereskan!" seru Adis melipat tangan.
"Lucu sekali saat mengingat Sang Penyelamat, aku, dan kau adalah mantan Pasukan Kompleks," celetukku.
"Kalian berdua dan Sang Penyelamat adalah orang-orang kompleks?" tanya Tamkin bingung. Aku sebenarnya lupa memberitahu masa laluku padanya.
Kami berdua hanya mengangguk.
Ia tersenyum kecil. "Aku selalu ingin tahu apa yang terjadi di sana menurut orang yang merasakan langsung. Banyak kabar angin buruk di kompleks, apa rumornya benar?"
"Jika kau tidak mempunyai kepentingan yang menguntungkan untuk tempat itu, jangan harap kembali hidup-hidup. Jika ingin menjadi pasukan di sana, biar kuberitahu, kau harus beruntung. Sekitar 20% mereka mau menerima kadet baru, jika sedang tidak, maka hidupmu berakhir," jawab Adis dengan runtut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com