webnovel

Di Dalam Pengepungan!

Volume 3 : Finish Volume 4 : Coming soon 'Sesuatu yang tidak terlihat menggenggam nasib kita semua.' 'Realita yang ada telah tergantikan oleh suatu zat terkutuk!' 'Itulah alasan pelarianku.' Jawa Barat 2030, dimana bencana kabut misterius selama 2 tahun membuat persatuan bangsa di dalamnya menjadi terpecah belah dan membaginya dalam kubu-kubu ganas. Tidak ada yang bisa masuk atau keluar dari sangkar kabut tersebut. Bahkan aliran listrik di daerah yang terkepung kabut mati total. Amirda Husein Renata yang berasal dari salah satu kubu mulai jenuh akan kejahatan kubunya. Ditambah dengan adanya surat misterius dari teman lamanya yang telah hilang, ia memutuskan untuk melarikan diri dari tempatnya dengan dalih menjawab panggilan surat tersebut. Namun, yang ditemukannya di luar tembok kubunya adalah suasana yang sangat asing yang mencekam dan kenyataan pahit tentang temannya yaitu dipenuhi oleh konspirasi yang dapat menghancurkan tatanan dalam kabut untuk selamanya, bahkan seluruh dunia. Sebuah alat pembentuk materi di luar nalar yang memungkinkan untuk menguasai dunia yang juga disinyalir dapat meningkatkan kemajuan peradaban bumi dalam waktu 1000 tahun selama 10 tahun. DI saat bersamaan, Amir mendapatkan kekuatan yang tak pernah ia sangka-sangka untuk membantu dirinya dan misinya. Apakah Amir dapat keluar dari kabut itu hidup-hidup?

HafidhAR97 · Sci-fi
Peringkat tidak cukup
95 Chs

Mengidentifikasi Target

"Memakai katalis ini?"

"Iya, apa kau keberatan?" tanyanya menatapku tajam.

"Tidak, hanya saja baru kali ini ada orang yang meminta pertolongan katalisku," balasku sedikit tidak enak.

"Melawan monster dan mayat hidupnya nanti dulu saja, cobalah dulu untuk menggunakannya di kehidupan nyata." Godanya.

"Ya sudah, kau ingin menggunakan fitur apa?"

"Coba kau yang tunjukkan, anggaplah seperti touring rumah." Tangannya menepuk-nepuk punggungku.

Nafas kuhembuskan panjang. Pertama Diversion kuaktifkan dengan mengarahkan jaringan di depanku. Sebuah panel hijau 'Screen' muncul mengambang tepat di depan dada. Tangan kananku mengarahkan interface sampai pada menu fitur.

Mulut Tamkin menganga, seperti melihat suatu keajaiban. Aku menjelaskan fitur-fitur yang ada disini. Kepalanya nampak tertegun memperhatikannya secara detail. Sayangnya kita tidak bisa melakukan peragaan di sini, prof akan murka melihat kekacauan yang dapat ditimbulkan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com