Ameera, Neandro dan Difky menonton video rekaman kamera pengawas dengan sangat seksama. Ketiganya sangat antusias dengan apa yang akan mereka lihat.
Neandro mempercepat video agar langsung tertuju pada saat kejadian itu terjadi. Singkat sekali, namun sangat jelas kalau Yoana memang menjulurkan kakinya saat Ameera menuju meja mereka.
"Penglihatanku memang sangat baik," puji Neandro pada dirinya sendiri.
Difky mehela napas panjang segera. "Bisakah kamu memotong bagian ini dan menyimpannya di memori? Kita perlu memberinya pelajaran."
"Apa?" Ameera terkejut dengan kaliamt Difky yang tidak terdengar seperti biasa. "Kakak ingin melakukan apa? Melaporkan ke polisi? Kukira itu sangat berlebihan," ujar Ameera segera.
"Tidak. Aku hanya … ingin dia menanggung dari perbuatannya itu."
"Aku setuju. Kurasa Al juga harus melihat ini agar dia tidak lagi menuduh kita yang macam-macam," sahut Neandro menyetujui. Difky mengangguk sepakat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com