"Sayang, kita ini mau ke mana sih?" Tanya Calista.
"Nanti kau juga akan tahu. Sabar ya baby. Sebentar lagi kita juga sampai."
Disuguhi sikap suami nya yang sangat menyebalkan. Dia pun beringsut dari pelukan lalu mendorong dada bidang menjauh. "Ih, selalu saja ngeselin."
Diusapnya puncak kepala dengan penuh rasa sayang kemudian direngkuhnya kembali kepala Calista ke dalam pelukan, sesekali dikecupinya puncak kepala dengan kecupan dalam dan lama. "Ih, sana." Ucap calista dengan mendorong dada bidang menjauh namun, Leonard tak bergeser sedikit pun. Tubuhnya membeku bagai patung.
Bersamaan dengan itu mobil yang membawanya pergi telah memasuki sebuah apartement mewah. Calista mendongak menatap suami nya dengan tatapan menengadah. "Ngapain kita ke apartement ini sayang? Ini apartement siapa?" Tanyanya yang dijawab dengan seulas senyum hangat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com