Saat ini siluet coklat bermanjakan tubuh ramping yang terbaring lemah diranjang rumah sakit dengan kedua mata memejam rapat. Digenggamnya jemari lentik sesekali mengusapnya lembut berpadukan kecupan sayang. "Please, buka mata mu sayang." Pinta Calvino. Lalu, jemarinya terulur mengusap wajah Calista. Menyentuh perlahan luka disepanjang wajah dan juga tubuhnya.
Tanpa dapat ditahan lagi air mata mengiringi kesedihannya. Entah sudah berapa lama bercengkerama dengan kesedihan hingga tidak menyadari pergerakan jemari lentik. Perlahan siluet abu - abu terbuka berirama suara yang terdengar seperti bisikan. "Kak ... "
"Earl, kamu sudah sadar sayang. Syukurlah. Terima kasih Tuhan. Terima kasih karena sudah mengembalikan Earl ditengah - tengah kami." Ucapnya sembari mengecupi kening Calista.
Tak berselang lama sang dokter memasuki ruangan dengan diekori oleh para perawat dibelakangnya. Saat ini Calista sedang dalam pemeriksaan dokter begitu juga dengan Leonard yang sudah mulai sadar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com