"mari kuantar kau berkeliling" mereka pun berkeliling untuk melihat-lihat karya yang dipamerkan dan juga berbincang dengan pengunjung di sana yang kebanyakan adalah orang penting. Kyuhyun merupakan salah satu tamu undangan yang hadir di sana, ia tak menyangka akan bertemu dengan Chaewon di sini dan menyaksikan kejadian ini.
'wanita bukanlah dirimu saja, Yoon Chaewon' desisnya
Kyuhyun pun meninggalkan pameran itu dan langsung pergi ke klub untuk melepas kepenatannya. Kyuhyun menenggelamkan dirinya dalam alkohol, ia juga telah menemukan wanita yang akan menghiburnya malam ini. Mereka pergi ke hotel dan memulai sesi persenggamaan mereka.
As he fucked her hard, he still remembered that smile.
Kyuhyun menghentakkan miliknya dengan kasar hingga wanita yang menjadi parternya malam itu merengek kesakitan, malam ini ia benar-benar bermain kasar. Ia merasa sangat kesal karena bayang gadis itu terus berputar di kepalanya.
Setelah parternya tak lagi dapat menjaga kesadarannya, Kyuhyun pergi dengan meninggalkan selembar cek di atas meja lampu. Dengan kecepatan tinggi ia kembali ke penthouse yang berada di lantai teratas perusahaannya.
Seminggu sudah Kyuhyun tak bertemu dengan Chaewon, rasa penasarannya semakin kuat namun keegoisannya masih menjadi tembok kokoh. Suatu malam ia pernah mabuk dan mengamuk, di hadapan wajah Chaewon ia memaki dan mengeluarkan seluruh keluh kesahnya. Wajah Chaewon yang dimaksud adalah foto yang ia beli di pameran beberapa waktu lalu, ia merasa frustasi.
~
Siang itu, Chaewon dibawa oleh dua orang bertubuh tegap dengan pakaian serba hitam serta kacamata hitam. Saat dirinya bertanya ke mana mereka membawanya, mereka menjawab bahwa ia akan tahu bila telah tiba. Chaewon menganggap bahwa hal ini pasti ada hubungannya dengan Kyuhyun, jujur saja semenjak ia berurusan dengan Kyuhyun dirinya selalu diseret ke manapun dari pekerjaannya.
Akhirnya mereka tiba di sebuah mansion berwarna beige dengan dinding yang dilapisi bebatuan, halamannya tak kalah luas dengan rumah milik Kyuhyun. Mereka mengantarkan Chaewon pada sebuah ruangan yang didominasi warna putih dan juga biru, sangat terang.
"senang akhirnya bisa bertemu denganmu Nona Yoon" sapa pria yang berumur diakhir 70an, kedua pria itu pun meninggalkan mereka berdua. Pria itu menyuruh Chaewon untuk duduk, sedikit ragu namun ia tetap terduduk di sofa putih yang sangat lembut.
"would you like to drink?"
"tidak, terima kasih" tolaknya sopan.
"tolong sajikan minuman dan kue yang cocok untuk ibu hamil" ujarnya pada pelayan, pelayan itu mengangguk mengerti dan meninggalkan mereka.
'apa Kyuhyun memberitahunya?' tuduh Chaewon dalam hati
"sudah berapa bulan usia kandunganmu?" sambungnya.
"dua setengah bulan, Chairman" jawabnya, dan saat itu minumannya pun datang.
Arthur Cho Barnett adalah mantan Presiden Direktur dari perusahaan tempatnya bekerja sekaligus kakek dari Kyuhyun Cho Barnett, sekarang ia menjadi bagian dari dewan komisaris sebagai Presiden Komisaris.
"Anak itu kalau tidak kuancam, ia tidak akan mengabulkan permintaan kakek tua ini." Keluhnya sambil menyesap tehnya.
'jadi ini semua idenya?' pikir Chaewon
"Aku punya proposal untukmu, maukah kau menikah dengan Kyuhyun? Kau telah mengandung anaknya, tidakkah lebih indah bila kau juga menjadi bagian dari keluarga. Anak itu telah kehilangan kedua orangtuanya di usia yang masih sangat muda. Ia tak pernah tau kasih sayang orangtua, maka dari itu sulit baginya untuk mengungkapkan perasaannya."