Paijo yang di lempar oleh Narsih menjerit histeris dan melempar ke arah Toni dan Paimin. Toni yang menjerit sedangkan Paimin tidak.
"Akhhhh," teriak keduanya yang berhamburan duduk menjauh dari kepala itu.
"Mbak, kalau aku kena serangan jantung bagaimana?" tanya Paijo yang kesal karena Narsih melempar kepala ke mereka.
"Dia ikuti kalian, dan kalian tahu tidak, dia suruhan dukun, yang ingin mencariku dan masih ingin mengambil rambutku," ucap Narsih dengan wajah datar dan tidak ada senyum sama sekali.
"Dukun, aku rasa benar dugaan aku, dukun itu memanfaatkan Dino untuk bisa mendapatkan Narsih, jadi aku rasa kita tidak bisa berpisah dan berjauhan, lihat saja ini ada yang mengikuti kita," jawab Ian yang tidak percaya kalau mereka di ikuti secara diam-diam.
Mang Dadang terkejut karena Ian keluar dari kamar dan langsung bergabung dan berbicara tanpa jedah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com