Gaea sebisa mungkin menyibukkan diri di kamar, menyalakan televisi menyetel saluran memasak sambil bersih-bersih dengan kemoceng yang ditemukannya di dalam laci bawah ranjang, ia berusaha melenyapkan kejadian kemarin dimana ia menangis dipelukan Eryk bagaimana mereka tidak bisa bersatu, ia tidak mempermasalahkan itu justru senang Eryk mengaku mencintainya dengan nada serius, yang menjadi bayangan terburuknya adalah bagian sebelumnya dimana ia menggoda Eryk—menyentuh bagian paling privasi pria itu.
Gaea bisa memastikan ukuran milik Eryk—
"Tidak ...!" Gaea berseru panik dengan rona merah menghiasi pipinya, teringat akan milik Eryk yang bangun oleh servisnya bahkan di bagian ujungnya keluar cairan bening yang ia yakini pra ejakulasi menandakan sentuhan tangannya merangsang gairah Eryk. Malu, ia menghempaskan tubuhnya ke ranjang cukup keras hingga mengeluarkan decitan, menutup tubuhnya dengan selimut, matanya meskipun memandang televisi tetapi tidak menangkap apa yang ada di layarnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com