Dania menghela napasnya ringan sebari menatap penampilannya dari ujung kaki hingga ujung kepala di depan cermin.
Hari ini dengan sangat terpaksa ia harus pergi ke rumah Fayez terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah.
"Ngapain juga tu orang nyuruh gue ke sana, ya? Padahal kan di sekolah juga nanti bakal ketemu," katanya sambil merapikan rambut pendeknya.
Pergerakannya terhenti saat mendengar suara di ponselnya.
"Jangan telat. Ini alamat gue."
Dania menggelengkan kepala tak habis pikir. Bisa-bisanya laki-laki menyebalkan seperti Fayez memiliki penggemar hingga seluruh penjuru sekolah.
"Lho, Dan, kamu tumben banget jam segini udah siap."
Dania menoleh sekilas ke arah pintu. "Iya, Ma. Dania ada rapat pagi-pagi," jawabnya sebari menyemprotkan minyak wangi ke bagian tertentu tubuhnya.
"Rapat apa pagi-pagi kayak gini?."
Ia meletakkan botol minyak wangi yang terbuat dari kaca ke atas meja riasnya sambil mengulur waktu agar bisa menjawab pertanyaan Mawar tanpa di curigai.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com