"Coba, katakan sekali lagi!" pinta Erland.
"Hem... Aku lebih menyukai pemberi bunganya," ucap Briel seraya tersenyum.
Srak!
"Hei!" pekik Briel syok melihat apa yang Erland lakukan. Erland baru saja melemparkan bunga di tangannya ke lantai. Bunga itu bahkan terempas cukup jauh.
Erland mengabaikan apa yang Briel katakan, dia mendekati Briel dan menarik tangan Briel agar Briel bangun dari duduknya.
Briel pun mau tak mau bangun dari duduknya.
Dugh!
"Aduh! Apa sebenarnya yang kamu lakukan? Kakiku ya ampun!" pekik Briel kesakitan ketika Erland mengangkat tubuhnya dan kaki Briel pun tak sangka terbentur ke meja kerja Erland.
"Aduh, maafkan aku. Aku tak sengaja," ucap Erland dan mendudukan Briel di meja kerjanya.
"Dasar menyebalkan! Sebenarnya, apa yang mau kamu lakukan, sih? Kenapa juga kamu membuang bunga itu?" ucap Briel heran seraya mengusap pungging kakinya yang terbentur ke meja tadi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com