webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · perkotaan
Peringkat tidak cukup
409 Chs

CWCVH PART 200

"Coba, katakan sekali lagi!" pinta Erland.

"Hem... Aku lebih menyukai pemberi bunganya," ucap Briel seraya tersenyum.

Srak!

"Hei!" pekik Briel syok melihat apa yang Erland lakukan. Erland baru saja melemparkan bunga di tangannya ke lantai. Bunga itu bahkan terempas cukup jauh.

Erland mengabaikan apa yang Briel katakan, dia mendekati Briel dan menarik tangan Briel agar Briel bangun dari duduknya.

Briel pun mau tak mau bangun dari duduknya.

Dugh!

"Aduh! Apa sebenarnya yang kamu lakukan? Kakiku ya ampun!" pekik Briel kesakitan ketika Erland mengangkat tubuhnya dan kaki Briel pun tak sangka terbentur ke meja kerja Erland.

"Aduh, maafkan aku. Aku tak sengaja," ucap Erland dan mendudukan Briel di meja kerjanya.

"Dasar menyebalkan! Sebenarnya, apa yang mau kamu lakukan, sih? Kenapa juga kamu membuang bunga itu?" ucap Briel heran seraya mengusap pungging kakinya yang terbentur ke meja tadi.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com