Bisa-bisanya kakeknya mengakuisisi miliknya hanya karena dirinya menghilang beberapa pekan dari rumah ini.
'Bayi cantikku?' Hendra mengerutkan alisnya, dia bergumam mengulangi pernyataan kakek Wiryo.
Sempat terlihat menyeringai, 'Apa dia pikir, bayiku miliknya seorang?' pemikiran yang mengganggunya mendorong Hendra untuk mengambil langkah cepat melintasi pintu dan berusaha mendahului laju kursi roda kakeknya.
"Lebih tepatnya putriku!" menggerutu lirih, Hendra yang berhasil sejajar dengan gerakan kursi roda sang kakek. Membalas ucapan tetua Wiryo.
Dan detik berikutnya lelaki berambut cokelat keemasan yang mana –terlihat lebih panjang dari biasanya tersebut– berusaha mendahului laju kursi roda sang kakek yang bergerak otomatis.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com