Sayangnya ketika lelaki bermata biru telah sampai di teras. Aruna sudah tidak ada di sana.
Untuk itu Mahendra segera masuk ke dalam dan mencoba menemukan istrinya, dia melihat ratna dan seorang asisten laki-laki baru keluar dari kamarnya, alis hendra mengerut menatap asisten yang mengenakan baju hitam tersebut.
"apa kamu menggendong istriku," gerakannya mendekat membuat dua orang yang membantu aruna saling menatap. 'dia marah hanya karena istrinya di gendong?' tanda tanya itu datang dari rekan ratna. Ratna mengangkat bahu dengan gerakan tersamar yang dia bisa. Tuan muda keluarga ini memang unik. Tak perlu diperdebatkan lagi. Begitulah pesan bahasa tubuh yang disajikan Ratna untuk rekannya.
"nona menolak kursi roda yang kami bawa, dia...," hendra sudah berdiri terlalu dekat dengan lelaki berdasi kupu-kupu rekan ratna. Dia terlihat tinggi dan mengintimidasi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com