webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs

IV-202. Peti Kayu

Tangannya menggantung kaku di udara, memegang baju milik Aruna, "Rey meninggal hari ini, apakah kamu ingin melihat prosesi pemakamannya?" 

Akhir-akhir ini dunia menjadi berat untuknya, bukan karena hamil besar. Melainkan keadaan yang kian rumit antara sebuah kehendak yang ia perjuangkan baik secara diam-diam maupun terang-terangan. 

Termasuk beban pekerjaan dan tanggung jawab suaminya yang semakin lama ia sadari yang tidak terkendali. Ikut serta mempengaruhi emosi pasangan suami istri. 

"Ya," mata coklat itu membulat lebar. Bertautan dengan si biru yang detik ini juga menatapnya. Tidak ada keraguan dan getaran berarti. 

Menyadari hal tersebut, menjadikan Mahendra tahu istrinya sedang menyusun tekatnya sendiri. 

"Bantu aku membersihkan diri, dan satu lagi Hendra," Aruna berusaha bangkit dari caranya membaringkan tubuh sejak semalam. 

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com