webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs

IV-173. Ada Dua Jenis Kematian

"Kita bicara setelah ini," tawar Wiryo tatapannya masih jatuh sempurna ke arah cucunya.

Hendra terdiam tanpa kata, dia mengamati kakeknya, "tak ada yang perlu di bicarakan, yang di perlukan adalah bertindak," sebelum berpaling dan meninggalkan tempatnya berdiri.

Wiryo hendak membalas, tangan Sukma lekas menjulur memegangi lengan suaminya, "cukup! Hatinya sedang terluka apa kamu tak melihatnya, melunaklah untuk cucumu," mendengar kalimat istrinya. Wiryo mengeratkan genggaman pada sendok di tangannya.

***

"Kenapa kamu sama sekali tak keluar?" yang di ajak bicara, enggan menjawab.

"kamu tidak ingin ikut aku bekerja?" lagi-lagi tidak menjawab. Pria yang tengah membenarkan dasi dengan berdiri di depan cermin membalik badannya. Mengamati calon istrinya yang terlihat melipat tumpukan baju.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com