webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs

IV-155. Hasrat Mematikan

'Sudah cukup menahan diri,' sebuah keteguhan tersusun.

Dia yang menemukan keteguhan hati menarik tubuh istrinya, mendekatkan punggung perempuan tersebut pada dadanya. Menikmati tiap detail sentuhan yang bisa ia ciptakan dengan lumuran sabun dan busa. Membuat gosokan menggunakan Ibu jari dan telunjuk pada salah satu daun telinga istrinya. Mahendra suka mendapati perempuan itu kegelian, memiringkan kepalanya beberapa kali, wajahnya semu merah bak buah apel.

Lelaki ini melakukan hal tersebut demi menyuapi kepura-puraannya terkait dirinya yang seolah tak tahu bahwa istrinya berjuang keras menjauhkan pandangannya dari telapak tangan koyak.

"aku punya syarat, sebelum kita menemui opa Wiryo," Hendra tak tahan juga pada

"dokter Martin," kalimatnya belum usai tatkala perempuannya menyahut.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com