webnovel
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs
#ROMANCE
#COMEDY
#CEO
#ROMANTIS
#PERNIKAHAN
#BUCIN
#POSESIF
#COGAN

IV-134. Bantu Aku, Kali Ini Saja

"Bantu aku, kali ini saja. Demi bayi perempuan di rahimku," Aruna merintih, mengutarakan permohonan mendalam.

"Dimana korelasinya??"

***

Tiga Jam sebelumnya, seorang laki-laki mengerahkan anak buahnya sebab tidak menemukan istrinya di mana pun. Mahendra pikir, perempuan tersebut tengah menikmati hari. Semacam pergi ke lantai tertinggi hotelnya untuk beristirahat di sana atau berbelanja, walaupun pria itu tahu bahwa Aruna tidak begitu punya minat dengan aktivitas yang disenangi para wanita pada umumnya.

Mengingat cara istrinya protes beberapa saat sebelumnya, membuat Mahendra tenang sejenak. Mungkin Aruna ingin menenangkan diri. Dan, segala hal yang berawal dari kata 'mungkin'—yang ada dalam benak pria tersebut—mendorong dirinya untuk tak terlalu khawatir. Sayangnya ketika lelaki bermata biru itu membuat pesan, tidak ada balasan sampai jam-jam berikutnya.