"Nona," Perempuan dengan gaun warna krem berdiri di depan cermin. Dia berputar beberapa kali. Perutnya yang membesar memberi lekukan menggemaskan. Dia terlalu larut dalam dunianya seorang diri, hingga tak melihat kedatangan orang lain ke kamarnya. "Anda sangat cantik dengan gaun itu," ini adalah pujian dari seorang ajudan yang biasa menemaninya.
Membuka pintu kamar hunian di lantai tertinggi hotel milik suami dari perempuan yang detik ini nampaknya sudah berganti pakaian lebih dari tiga kali, Kihrani mendekati ranjang yang dipenuhi baju-baju nonanya, tergeletak sembarangan.
Perempuan hamil itu menoleh sesaat, sebelum kembali menatap cermin dan berujar, "Kenapa kau disini?" Ajudan tersebut belum sempat membalas—dia duduk di ranjang nonanya, lalu mulai merapikan baju-baju berserakan—dan mendapat pertanyaan lagi dari Aruna. "Kihran, bagaimana menurutmu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com