webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs

IV-105. Mengubur Diri Di Dalam Selimut

"Yang kau sebut barusan merupakan dua hal yang berbeda, Hendra," perempuan ini mengeluh, namun Mahendra tak bisa mengabaikan fakta.

"Apapun alasanmu. Kenyataannya, kau mengabaikan makanan itu dan membiarkannya begitu saja di luar sana, Aruna!" tukas Mahendra. "Jangan kau pikir karena aku tak bisa marah padamu, kau bisa bertindak sesuka hatimu!"

"Aku tak mengabaikan—" kalimat ini belum usai ketika Mahendra berusaha menarik selimutnya. Dan Aruna mempertahankan benda tebal tersebut, berharap tidak terlepas dan tetap membungkus tubuhnya secara menyeluruh.

"Sudah cukup! Berhenti bersikap kekanak-kanakan!" dia kian geram tatkala Aruna mengabaikan kehendaknya. "Kenapa kau seperti ini?!" keheranan, Mahendra memegang dagunya dan memberinya tatapan tajam.

"Aku ingin tidur. Itu saja," salah satu tangan Aruna keluar dari selimut dan berusaha melepas telapak tangan Mahendra dari cara pria tersebut memegang dagunya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com