Deru mobil Mahendra memecahkan keheningan sebuah Villa eksklusif yang menyendiri di pinggiran pantai, cukup larut dan cenderung dingin. Hanya terlihat Surya berdiri di ambang pintu menyambutnya. "Istrimu tak keluar kamar sejak pagi, Dhea sempat menemaninya tapi tak berhasil membuatnya keluar,"
Mahendra menepuk bahu Surya yang memberinya tatapan khawatir. "Terima kasih sudah khawatir," ucapnya.
"Aku yakin dia sedang marah padamu," kalimat Surya mengundang tatapan menenangkan dari Mahendra.
"Ibu hamil tidak mudah dimengerti," Aruna memang sangat sulit dimengerti sejak hamil, Mahendra sendiri tak yakin dia bisa menolak panggilan yang istrinya titipkan melalui handphone Dhea.
Lelaki bermata biru memasuki kamarnya selepas menyarankan Surya beristirahat. Yang dia lihat pertama kali saat memasuki kamar adalah gerakan singkat seseorang di dalam, yang kemudian dia temukan tertidur di bawah selimut tebal.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com