Siapa sangka yang terjadi berikutnya adalah Mahendra ditarik, dicubit, dipeluk, diminta swafoto, bahkan dicuri pipinya, dan berakhir koyak.
Bagaimana dengan Herry?, ajudan yang berusaha menenangkan keadaan tersebut mendapatkan dorongan, desakan, disisihkan, bahkan terkena marah segala, dan berakhir sama —mengenaskan.
Dua pria ini pada akhirnya menyerah, mereka meminta berhenti sebelum pick up sampai pasar Tumpang.
Mahendra dengan rambut acak-acakan menekuk bibirnya, bersedekap tangan memunggungi istrinya semenjak perempuan tersebut turun dari pintu mobil dan menyampaikan banyak rasa terimakasih pada pemberi tumpangan yang malah berbalik memberi Aruna satu kantong penuh sayuran.
Aruna sempat mengangkat kantong sayuran tersebut ke atas, menunjukkannya pada Herry yang berdiri di antara tuan dan nonanya.
Ajudan tersebut memasang wajah yang masam sama seperti Mahendra, membuat Aruna merasa canggung dengan dua pria yang terlihat merajuk tersebut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com