webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · perkotaan
Peringkat tidak cukup
1020 Chs

III-26. Imajinasi Tanpa Batas

"Praduga tak bersalah perlu kita pegang teguh. Sebelum membuat kesimpulan. Menurutku, semua kasus yang kamu tangani selalu punya celah dan potensi pengihanatan. Bagaimanapun juga motif dan masalah akan datang beriringan, aku lebih setuju ketika kita mengawali ini semua dari investigasi mu," Hendra mengarahkan tatapannya pada Vian, "terkait siapa saja yang berada di lantai D ketika kejadian berlangsung, yang terpenting kita perlu tahu di mana posisi mereka masing-masing saat terjadi ledakan," tidak ada yang memenggal kalimat Mahendra kali ini. Tiga orang yang menjadi lawan bicaranya paham, cucu Wiryo punya daya ketelitian yang luar biasa.

Detik itu juga Vian membuka salinan kertas kalkir lantai D. Tiga orang yang telah terbiasa dengan keberadaan lantai D, menatap dengan biasa kertas kalkir tersebut. Berbeda dengan Mahendra yang memicingkan matanya dan bergerak lebih mendekat.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com